Fungsi Baterai Panel Surya

Fungsi baterai pada sistem panel surya yaitu untuk penyimpanan energi listrik solar cell pada siang hari. Sebuah sistem PLTS memerlukan baterai dikarenakan pada malam hari panel surya tidak dapat memproduksi listrik karena tidak ada cahaya matahari, maka dari itu energi listrik disimpan di dalam baterai untuk menyuplay lampu penerangan atau peralatan elektronik pada malam hari.

Jual baterai panel surya / PLTS
Baterai Panel Surya

Jenis baterai panel surya yang sering digunakan pada sistem PLTS.

Baterai Deep Cycle, baterai deep cycle adalah baterai yang didesain untuk masa pakai yang panjang dengan DOD yang tinggi. Pemakaian baterai deep cycle bisa dikuras hingga kapasitas 80%. “semakin rendah DOD yang dipakai maka silus masa pakai baterai semakin panajang”.

  • Flooded Lead Acid Battery (AKi Basah)

Baterai ini sering disebut aki basah, kare sel-sel di dalam aki terendam cairan elektrolit agar dapat berfungsi optimal, dan jika level cairannya kurang maka harus ditambah. Ciri-cirinya setiap sel ada katup untuk pengisian cairan elektrolitnya.

  • Valve-Regulated Lead Acid Battery/ (VLRA)

Jenis ini sering juga disebut /Sealed Lead Acid battery/ atau /Sealed Maintenance Free battery/. Secara fisik baterai jenis ini terlindung dan tertutup rapat. Yang nampak dari luar hanya terminal (+) positif dan (-) negatif.

Didesain agar cairan elektrolit tidak berkurang karena bocor atau penguapan, baterai jenis ini memiliki katup ventilasi yang hanya terbuka pada tekanan yang ekstrem untuk pembuangan gas hasil reaksi kimianya.

Dikarenakan tidak ada katup untuk isi ulang cairan elektrolitnya, baterai ini dikenal juga dengan baterai bebas perawatan.

Baterai VRLA ini terdapat dua tipe yaitu bateri Absorbent Glass Mat Battery (AGM) dan tipe baterai dengan gel. Baterai jenis ini memiliki cairan elektrolit yang dicampur dengan pasir silika, sehingga menjadi kental seperti agar-agar atau puding (gel). Gel ini yang berfungsi sebagai cairan elektrolit.

Baterai Lithium, jenis baterai ini sebetulnya bukan hal yang baru, baterai ini sering kita temukan di laptop dan mainan anak-anak, namun yang membedakan hanya kapasitasnya saja.

Baterai Li-on memiliki rasio daya terhadap berat sangat tinggi. Jenis baterai ini efisiensi energinya tinggi. Kinerjanya pada suhu tinggi juga baik. Baterai tersebut memiliki rasio energi lebih besar tiap beratnya –sebuah paramater karakteristik yang sangat penting.

Baterai ini juga memiliki tingkat “self-discharge” rendah, sehingga baterai paling baik dibanding baterai lain dalam mempertahankan kemampuan menahan muatan penuhnya.

Selain itu, sebagian besar bagian baterai Li-on dapat didaur ulang, menjadi pilihan tepat bagi peminat PLTS yang sadar lingkungan.

Baca juga : Lampu PJU Solar Cell, PLTS Off Grid, PLTS On Grid

Istilah dalam baterai

  1. Depth of discharge atau DoD adalah jumlah energi yang dikeluarkan dari baterai. Berbeda dengan state of charge. Oleh karena itu, ketika spesifikasi baterai menyatakan bahwa siklus hidupnya mungkin lebih besar dari 1500 siklus dengan DoD 80%, artinya hal tersebut hanya akan terjadi jika penggunaan energi tidak melebihi 80% dari kapasitas nominalnya.
  2. C-rate biasanya menyatakan pengisian atau pemakaian energi yang sama dengan kapasitas baterai dibagi dengan waktu. Sebagai contoh: tingkat pemakaian C10 (atau I10) untuk 1000 Ah adalah sebesar 1000/10 atau sebesar 100 A.
  3. Deep discharge adalah ketika energi baterai dipakai di bawah tegangan end-of-discharge atau tegangan di pemakaian akhir. Tegangan end-of-discharge itu sendiri adalah titik tegangan baterai ketika baterai telah benar-benar habis terpakai atau ketika SoC kurang dari 20%.
  4. Round-trip efficiency adalah menyatakan rasio antara energi yang digunakan selama pemakaian dan energi untuk mengisi kembali baterai sampai penuh. Efisiensi termasuk rugirugi selama pemakaian dan pengisian. Baterai lead acid pada umumnya memiliki efisiensi sekitar 85% atau sedikit lebih rendah dari lithium-ion yang efisiensinya mencapai 95%.

Lihat juga : Lampu Solar cell Murah

Bagikan: