Panel surya on grid tie (GTI -Grid Tie Inverter) menawarkan solusi untuk memenuhi standar portofolio energi terbarukan yang terus meningkat.
Teknologi gti bekerja secara langsung dengan mengubah arus listrik DC dari solar pv array menjadi arus AC dengan terhubung ke jaringan utilitas – PLN (Grid) secara langsung tanpa baterai/energy storage dan kelebihan (surplus) energi yang dihasilkan akan dipasok ke jaringan listrik (export) dan dihitung dengan KWH meter EXIM (Export – Import) sebagai saldo simpanan yang dapat digunakan ketika energi yang dihasilkan solar on-grid lebih rendah dari kebutuhan beban (Load).
Dengan KWH meter EXIM dan dukungan pemerintah dalam feed-in-tarif untuk export import daya, sistem on grid dapat menjadi solusi hemat energi untuk mengurangi pemakaian daya listrik berbayar (PLN) selama solar array memproduksi arus listrik, dengan memanfaatkan ruang terbuka seperti atap rumah, atap gedung, parkiran, kanopi, dll, tanpa memakan banyak ruang.
Cara Kerja System On Grid
Pada saat matahari bersinar rangkaian solar PV (PV Array) akan menghasilkan arus listrik DC selama waktu produksi (harvest time) bilamana terdapat tingkat radiasi matahari ( Solar Irradiantion – Irr W/M² ) yang cukup dan diteruskan ke inverter grid tie.
Inverter grid tie mengubah (Konversi) arus DC ke arus AC dengan menggunakan input jaringan utility yang terhubung sebagai sumber driver phase synchronization sehingga didapat frekuensi (Herzt) dan phase sine wave yang sama dengan jaringan utility yang terhubung.
Listrik yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan beban listrik rumah.
Grid tie inverter yang baik di tenagai dengan high speed micro-controller / cpu untuk mendukung jaringan utility terhubung yang kurang/tidak stabil (fluktuatif) seperti genset konvensional atau gardu listrik yang overload akan berdampak pada naik turunnya tegangan (Voltase) jaringan yang sering kali menjadi penyebab kerusakan pada inverter GTI / Hybrid On
Baca Juga : Lampu PJU Solar Cell, Panel Surya System Off Grid
Energi listrik dari inverter diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan beban listrik rumah, jika kebutuhan listrik rumah lebih rendah dari pada produksi listrik panel surya maka, kelebihan produksi listrik dari fotovoltaik ini akan di ekspor ke PLN, namun jika kebutuhan beban listrik rumah lebih besar dan produksi listrik fotovoltaik, misalkan karena faktor cuaca mendung atau sore hari yang mana matahari sudah tidak terlalu terik, maka untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah akan dibantu oleh listrik dari jaringan PLN ( impor ). PLTS dengan sistem on grid lebih banyak di pakai karena lebih efektif menurunkan tagihan listrik.
Komponen Utama System Panel Surya On Grid
- panel surya
- Inverter jaringan / Inverter Grid Tie
- Panel distribusi
Kelebihan dan kekurangan pemanfaatan sistem on-grid diantaranya,
Kelebihan Panel Surya Sistem On Grid Tie.
- Memenuhi standar portofolio energi terbarukan yang aman dan ramah lingkungan.
- Solusi hemat energi untuk mengurangi pemakaian daya listrik berbayar (PLN) yang berarti mengurangi biaya tagihan listrik.
- Instalasi tidak memakan banyak ruang, dengan memanfaatkan ruang terbuka yang tersedia seperti atap rumah, atap gedung, parkiran, kanopi, dll.
- Investasi dengan tingkat pengembalian yang menarik dan bebas risiko dengan biaya yang ekonomis karena tidak mengunakan battery melainkan kwh exim yang di dukung pemerintah dalam feed-in-tarif untuk export import daya.
- Cocok diaplikasikan pada perumahan, perkantoran dan industri dimana konsumsi listrik lebih besar pada siang hari.
Kekurangan Panel Surya Sistem On Grid Tie.
- Sistem on grid bekerja ketika ada energi dari solar array dan jaringan utility tersedia, tidak dapat sebagai power backup.
- Wajib sertifikasi SLO (Sertifikasi Laik Operasi) sebagai syarat untuk penggantian kwh exim.